KEMATIAN MAHASISWA KRITIS di FAKULTAS TEKNIK

Selasa, 13 April 2010


KEMATIAN MAHASISWA KRITIS
di FAKULTAS TEKNIK

Innalillah,..
Tri Fungsi Mahasiswa telah sirnasi i ternyata telah berubah haluan dimakan waktu

Mahasiswa sejati telah punah. Kini kader-kader mahasiswa telah berangsur-angsur terbuai terlena oleh euphoria, keglamoran, dan berbagai nuansa kesenangan lain yang bersifat sesaat. Peran aktifis khususnya dikalangan Fakultas Teknik sangat minim bahkan tidak terlihat sepak terjangnya entah apa yang menjadi kesibukannya sekarang sehingga berbagai ketimpangan di rumah kita (read; Fakultas Teknik) tidak dihiraukan sedikitpun.
Aktifis mahasiswa eksak seakan tidak ada bedanya dengan mahasiswa non aktifis yang hanya melihat, mendengar, melaksanakan aturan-aturan akademik serta tunduk patuh terhadap kebijakan dosen tanpa mempertimbangkan apakah aturan/kebijakan tersebut memang layak atau tidak terhadap harga diri mahasiswa !.
Mahasiswa sekarang tidak mampu menjadi mahasiswa multitask sehingga mereka hanya terfokus pada urusan akademik saja tanpa sedikitpun peka terhadap gejolak-gejolak sosial kesejahteraan mahasiswa disekitarnya. Akibatnya seluruh mahasiswa Fakultas Teknik seakan mati, terenggut hak asasi, terjajah oleh berbagai hasil-hasil kebijakan dan aturan kampus. Organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas dan jurusan bahkan tidak lagi berperan memonitoring, menganalisa dampak-dampak kebijakan fakultas apakah mensejahterakan mahasiswa atau tidak.
Aktifis tersebut hanya berani unjuk gigi dalam hiruk-pikuk pergantian tampuk pimpinan di setiap level organisasi kampus, bahkan tebar pesona dalam rangka memancing simpatik dari lawan jenisnya dengan menempatkan jargon patriotis, kritis dan militerisme di dalamnya. Setelah moment itu selesai, mahasiswa kembali pada tidurnya diatas tuntutan dunia akademik yang disinyalir memang memaksa mahasiswa untuk tidak bebas bergerak. Tuntutan absen, tugas-tugas dosen dan ujian menjadi senjata ampuh dan perlahan mematikan kreasi mahasiswa, sekali lagi ini akibat dari ketidakmampuan mahasiswa untuk menjadi sosok aktifis multitask.
Innalillah,..
Tri Fungsi Mahasiswa telah raib dimakan waktu
Kita pasti bertanya-tanya, kemanakah ledakan jiwa-jiwa aktifis yang dulu pernah berdentum keras ditelinga kita, kemanakah sepak terjang perjuangan aktifis kampus sejati yang pernah kita lihat dengan mata ini !
Wahai MaFaTek (read; Mahasiswa Fakultas Teknik), sadarkah kalian akan segala perubahan di fakultas ini? Perubahan ini berujung pada kesejahteraan atau kesengsaraan mahasiswa?! Tidakkah timbul pertanyaan dalam sanubari kalian.
Kita sangat bangga merasakan berbagai pembangunan struktur dan infrastruktur dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Baru-baru ini kita juga menikmati adanya “Aula Fakultas Teknik” à ini istilah semula sebab sekarang beralih nama dan fungsi menjadi “Kantin Dharma Wanita”. Disadari atau tidak hal ini semakin menambah daftar buaian manja terhadap mahasiswa untuk hidup dalam  euphoria, keglamoran, dan berbagai nuansa kesenangan lain yang bersifat sesaat sehingga hanyalah isi perut yang menggelayut di otak!
Jujur saja, awalnya penulis membayangkan bahwa Aula tersebut akan menjadi teduhan rapat organisasi-organisasi, arena konsolidasi, tempat belajar dan menjadi tempat lahirnya kader pergerakan/aktifis mahasiswa sejati yang rela dan ikhlas berkorban terhadap organisasi dan kemajuan kampus. Bahkan sekber-pun tak seramai dulu, kini menjadi sepi dan lengang.
Baiklah, penulis disini tidak akan panjang lebar mendeskripsikan cerminan mahasiswa sejati, silahkan para pembaca mencari hamburan artikelnya di halaman Google. Langsung saja pada permasalahan ;
1.       Dimanakah kebebasan akses internet dari server Fakultas Teknik? yang notabene seluruh mahasiswanya lebih memprioritaskan internet dalam penunjang perkuliahannya. Tidakkah malu terhadap fakultas lain yang selalu terbuka untuk memberi kebebasan akses internet. Kita selalu sengsara saat benar-benar memerlukannya, walaupun terkoneksi itupun amat lambat.
Namun penulis dan mahasiswa pada umumnya harus sadar, apakah internet semakin juga menambah daftar buaian kematian naluri aktifis mahasiswa sejati? (read; dampak situs jejaring sosial)
2.       Akan dibawa kemana ranah pergerakan jiwa aktifis? Apabila disekeliling kita bertaburan tempat mengisi perut, apakah otak kritis kita akan tumpul dan lupa terhadap fungsi kendali sosial (read; Tri Fungsi Mahasiswa)
3.       Carut marut kondisi registrasi dan moment KRS disetiap awal semester, akankah hal ini hanya dilihat manis oleh organisatoris MaFaTek, tidak adakah satu Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Teknik yang berani memberi saran/masukan terhadap sistem registrasi/KRS yang lebih baik serta tidak mempersulit pegawai pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya.
4.       Sekelumit fakta dari kakak senior, ternyata tidak sedikit dari mereka yang menjadi kezhaliman Staf T.U dan Dosen-Dosen Pembimbing saat melaksanaan tugas akhir. Banyak diantara mereka yang sengsara hanya karena hal sepele, belum lagi mereka yang mondar-mandir seperti bola ping-pong setiap hari akibat sulitnya bertemu/sekedar meminta ACC dari Dosen Pembimbing atau keperluan lain mengenai Judul Skripsi mereka. [mending kasi kamera aja kang, di tempat-tempat pelayanan mahasiswa biar kinerja mereka;pegawai/dosen dapat kita monitoring bahkan tervisualisasi ke bagian pimpinan fakultas, sepakat???]
5.       Lebih miris lagi nasib mereka yang kini harus menghadapi beban berat hanya untuk mempersiapkan pelaksanaan tugas akhir. Penulis mengetahui bahwa kini pendaftaran seminar telah dikenakan biaya (read;vakasi) untuk penguji. Serta harus melalui seleksi judul terlebih dahulu. Proses untuk melaksanakan seminar ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Bahkan hasil seleksi judul tersebut tidak memastikan kita lulus seminar. Dan lagi dihadapi keganasan/wajah-wajah garang penguji saat membantai seminar yang telah kita beri vakasi. ;(
[“Jika tidak lulus seminar?” “Ya kudu bayar lagi dan siap-siap menjadi bola ping-pong lagi”]
Tampaknya frustasi yang kita rasakan tidak hanya diakibatkan oleh sulitnya materi Skripsi, akan tetapi lebih disebabkan oleh berbagai aturan/prosedur persiapan pelaksanaan T.A.
àdalam waktu dekat, kita juga akan dihadapkan pada dampak Otonomi Khusus
bagi Kampus;PTN]ß

BILA TETAP DIAM MAKA KITA TELAH MENGKHIANATI, MENYIA-NYIAKAN HASIL WARISAN PERJUANGAN AKTIFIS MAFATEK DI MASA SEBELUMNYA, DAN KITA BENAR-BENAR MENJADI GENERASI MAHASISWA TELO !!!
HIDUP MAHASISWA !!!
[masih pantaskah yel-yel ini?]
                                                                                                                     Mahasiswa-Mahasiswa Cerdas
                                                                                                                             Peduli Fakultas Teknik

0 komentar:

Followers

ツ share 'n chat with me